Sabtu, 30 Januari 2021

Atmosfer

 Lapisan Atmosfer 

7 Lapisan Atmosfer – Pengertian, Sifat, Komposisi & Manfaat – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Lapisan Atmosfer yang dimana dalam hal ini meliputi lapisan, pengertian, sifat, komposisi dan manfaat, nah agar dapat lebih memahami dan dimengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini.

Lapisan Atmosfer

Pengertian Atmosfer

Atmosfer adalah lapisan gas yang mengelilingi planet, termasuk bumi, dari permukaan planet ke luar angkasa. Di Bumi, atmosfer terdapat dari 0 km ketinggian di atas tanah, hingga sekitar 560 km di atas permukaan bumi. Atmosfer terdiri dari beberapa lapisan, yang dinamai fenomena yang terjadi pada lapisan.


Transisi antara lapisan satu sama lain terjadi secara bertahap. Studi tentang atmosfer awalnya dilakukan untuk memecahkan masalah cuaca, fenomena pembiasan sinar matahari saat matahari terbit dan terbenam, serta berkedip klipnya bintang. Dengan peralatan yang sensitif dipasang di pesawat ruang angkasa, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang atmosfer berikut fenomena yang terjadi di dalamnya.

Atmosfer bumi terdiri dari nitrogen (78,17%) dan oksigen (20,97%), dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0,0357%), uap air, dan gas lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan di Bumi dengan menyerap radiasi ultraviolet dari matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. 75% dari suasana di 11 km dari permukaan planet.


Sifat-Sifat Atmosfer

Sifat-sifat atmosfer antara lain:

  1. Memiliki masa dan tekanan.
  2. Bersifat dinamis (dapat berpindah tempat) dan elastis (dapat mengembang dan menyusut).
  3. Tembus pandang terhadap semua benda radiasi.
  4. Tidak berasa, berwarna dan berbau.

Gas yang Terkandung dalam Atmosfer dan Kegunaannya

Gas-gas yang terkandung dalam atmosfer dan berguna bagi kehidupan di bumi:


  1. Nitrogen (N2)

Unsur ini paling dominan dalam atmosfer dengan jumlah 78%. Unsur ini sangat bermanfaat bagi manusia untuk pembuatan pupuk, sedangkan dalam jumlah kecil, nitrogen bermanfaat bagi tumbuh-tumbuhan. Rhizobium sp  yang hidup dalam akar tumbuhan kacang-kacangan dapat mengikat nitrogen untuk diubah menjadi ammonia (NH2).


  1. Oksigen (O2)

Dalam atmosfer oksigen memiliki jumlah 21%, peran oksigen sangatlah penting untuk proses pernafasan bag manusia dan hewan.


  1. Argon

Dalam atmosfer argon memiliki jumlah 0,98%. Unsur ini sangat penting dalam bidang industri terutama untuk pembuatan lampu (neon).

  1. Karbondioksida (CO2)

Dalam atmosfer COmemiliki jumlah 0,03%, yang bermanfaat untuk mengabsorpsi pancaran panas matahari dan sebagai bahan baku untuk membuat karbohidrat dalam proses fotosintesis.


Selain nitrogen, oksigen, argon dan karbondioksida masih terdapat zat lain dalam jumlah kecil dalam atmosfer, seperti yang terdapat pada tabel. 1 O3


Tabel.1 Unsur-unsur kimia yang ada dalam atmosfer

unsur-unsur kimia di dalam Atmosfer

Atmosfer merupakan penahan jika ada benda-benda angkasa yang akan memasuki bumi, misalnya meteor maka akan bergesekan dengan atmosfer sehingga menimbulkan panas sehingga meteor akan hancur sebelum sampai bumi atau telah menjadi sepihan-serpihan kecil.

Lapisan Atmosfer

Lapisan Atmosfer

Berikut ini terdapat beberapa lapisan atmosfer, terdiri atas:


  1. Troposfer

Lapisan ini adalah pada tingkat terendah, campuran gas yang ideal untuk menopang kehidupan di bumi. Dalam lapisan ini hidup dilindungi dari radiasi yang dipancarkan oleh kejutan benda-benda langit lainnya. Dibandingkan dengan lapisan atmosfer yang lain, lapisan ini adalah yang tertipis (kurang lebih 15 kilometer dari permukaan tanah).


Dalam lapisan ini, hampir semua jenis cuaca, perubahan suhu yang mendadak, angin, tekanan dan kelembaban yang kita rasakan sehari-hari berlangsung. Suhu udara di permukaan air laut sekitar 30 derajat Celcius, dan naik ke atas, suhu akan turun. Setiap kenaikan suhu menurun 100m dari 0,61 derajat Celsius (menurut Braak Teori). Dalam lapisan ini peristiwa cuaca seperti hujan, angin, musim salju, kekeringan, dan sebagainya.


Ketinggian terendah adalah bagian terpanas dari troposfer, karena permukaan bumi menyerap radiasi panas dari matahari dan menyalurkan panas ke udara. Biasanya, jika kenaikan ketinggian, suhu udara akan berkurang stabil (stabil), dari sekitar 17 ℃ sampai -52 ℃. Di permukaan bumi, seperti pegunungan dan dataran tinggi dapat menyebabkan anomali terhadap gradien suhu.


Di stratosfer dan troposfer terdapat lapisan yang disebut lapisan tropopause, yang membatasi troposfer ke stratosfer.


  1. Stratosfir

Perubahan secara bertahap dari termosfer ke stratosfer dimulai dari ketinggian sekitar 11 km. Suhu di stratosfer terbawah relatif stabil dan sangat dingin -70 oF atau sekitar -57 oCPada lapisan ini angin kencang terjadi dengan pola aliran tertentu. Lapisan ini juga merupakan penerbangan pesawat. Awan cirrus tinggi jenis kadang-kadang terjadi di lapisan bawah, namun tidak ada pola cuaca yang signifikan yang terjadi pada lapisan ini.

Lapisan Atmosfer

Lapisan Atmosfer

Berikut ini terdapat beberapa lapisan atmosfer, terdiri atas:


  1. Troposfer

Lapisan ini adalah pada tingkat terendah, campuran gas yang ideal untuk menopang kehidupan di bumi. Dalam lapisan ini hidup dilindungi dari radiasi yang dipancarkan oleh kejutan benda-benda langit lainnya. Dibandingkan dengan lapisan atmosfer yang lain, lapisan ini adalah yang tertipis (kurang lebih 15 kilometer dari permukaan tanah).


Dalam lapisan ini, hampir semua jenis cuaca, perubahan suhu yang mendadak, angin, tekanan dan kelembaban yang kita rasakan sehari-hari berlangsung. Suhu udara di permukaan air laut sekitar 30 derajat Celcius, dan naik ke atas, suhu akan turun. Setiap kenaikan suhu menurun 100m dari 0,61 derajat Celsius (menurut Braak Teori). Dalam lapisan ini peristiwa cuaca seperti hujan, angin, musim salju, kekeringan, dan sebagainya.


Ketinggian terendah adalah bagian terpanas dari troposfer, karena permukaan bumi menyerap radiasi panas dari matahari dan menyalurkan panas ke udara. Biasanya, jika kenaikan ketinggian, suhu udara akan berkurang stabil (stabil), dari sekitar 17 ℃ sampai -52 ℃. Di permukaan bumi, seperti pegunungan dan dataran tinggi dapat menyebabkan anomali terhadap gradien suhu.


Di stratosfer dan troposfer terdapat lapisan yang disebut lapisan tropopause, yang membatasi troposfer ke stratosfer.


  1. Stratosfir

Perubahan secara bertahap dari termosfer ke stratosfer dimulai dari ketinggian sekitar 11 km. Suhu di stratosfer terbawah relatif stabil dan sangat dingin -70 oF atau sekitar -57 oCPada lapisan ini angin kencang terjadi dengan pola aliran tertentu. Lapisan ini juga merupakan penerbangan pesawat. Awan cirrus tinggi jenis kadang-kadang terjadi di lapisan bawah, namun tidak ada pola cuaca yang signifikan yang terjadi pada lapisan ini.

Dari tengah stratosfer atas, pola suhu berubah menjadi berkembang seiring dengan meningkatnya ketinggian. Hal ini karena peningkatan konsentrasi lapisan ozon. Lapisan ozon menyerap radiasi ultraviolet. Suhu pada lapisan ini bisa mencapai sekitar 18 oC pada ketinggian sekitar 40 km. Lapisan stratopause memisahkan stratosfer dengan lapisan berikutnya.


  1. Mesosfer

Adalah lapisan udara ketiga, di mana suhu atmosfer menurun dengan meningkatnya ketinggian hingga ke lapisan keempat, termosfer. Udara di sini akan menghasilkan pergeseran yang berlaku untuk benda-benda yang berasal dari ruang dan menghasilkan suhu tinggi. Kebanyakan meteor yang mencapai bumi terbakar di lapisan ini. Sekitar 25 mil atau 40 km di atas permukaan bumi, saat suhu menurun dari 290 K sampai 200 K, terdapat lapisan transisi ke lapisan mesosfer.


Dalam lapisan ini, suhu kembali turun ketika ketinggian bertambah, sampai sekitar -143 oC (dekat bagian atas lapisan ini, yang kira-kira 81 km di atas permukaan bumi). Suhu rendah ini memungkinkan awan noctilucent kasus, yang terbentuk dari kristal es. Antara lapisan dan lapisan atmosfer mesosfer adalah lapisan menengah yang Mesopause.


  1. Termosfer

Transisi dari mesosfer ke termosfer dimulai pada ketinggian sekitar 81 km. Dinamakan termosfer karena kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini sekitar 1982 oC. Perubahan ini terjadi karena serapan radiasi ultraviolet. Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia untuk membentuk lapisan bermuatan listrik yang dikenal sebagai ionosfer, yang dapat memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya era satelit, lapisan ini berguna untuk membantu memancarkan gelombang radio.


  1. Ionosfir

Lapisan ionosfer yang dibentuk oleh reaksi kimia juga merupakan lapisan pelindung bumi dari sebuah meteorit dari luar angkasa karena ditarik oleh gravitasi. Dalam lapisan ionosfer ini, meteorit terbakar dan membusuk. Jika ukurannya sangat besar dan tidak terbakar di lapisan udara ionosfer, itu akan jatuh ke permukaan bumi disebut meteorit.

  1. Lapisan Ozon

Terletak antara 80-150 km dengan rata-rata 100 km di atas permukaan laut. Lapisan ini adalah di mana proses ionisasi tertinggi. Lapisan ini juga disebut lapisan ozon. memiliki sifat reflektif dari gelombang radio. Suhu di sini berkisar dari – 70 ° C hingga +50 ° C.


  • Lapisan udara F

Terletak antara 150-400 km. Lapisan ini juga disebut lapisan udara appleton.


  • Atom lapisan udara

Dalam lapisan ini, materi dalam bentuk atom. Lapisan ini terletak di antara 400-800 km. Lapisan ini menerima panas langsung dari matahari, dan diduga suhunya mencapai 1200 ° C.


  1. Eksosfer

Eksosfer adalah lapisan bumi yang terletak di luar. Dalam lapisan ini adalah pantulan sinar matahari yang dipantulkan oleh partikel debu meteor. Sinar matahari yang dipantulkan juga dikenal sebagai cahaya Zodiakal.
Komposisi atmosfer bumi


Komposisi dari atmosfer Bumi

Suasana berisi campuran gas yang dikenal sebagai udara dan menutupi seluruh permukaan bumi. Campuran gas ini menyatakan komposisi atmosfer bumi. Bagian bawah dari atmosfer bumi dibatasi oleh tanah, lautan, sungai, danau, es, dan salju. Membentuk atmosfer gas disebut udara.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Teori Pembentukan Bumi


Air merupakan campuran dari berbagai unsur dan senyawa kimia sehingga udara menjadi beragam. Keanekaragaman terjadi biasanya karena kadar air dan komposisi masing-masing bagian dari udara sisa (disebut udara kering). Atmosfer bumi terdiri dari nitrogen (78,17%) dan oksigen (20,97%), dengan sedikit argon (0,93%), dan gas lainnya.

  • Nitrogen (N2, 78%)
  • Oksigen (O2, 21%)
  • Argon (Ar, 1%)
  • Air (H2O,0 – 7%)
  • Ozon (O,0 – 0.01%)
  • Karbondioksida (CO2, 0.01%)

Nitrogen bereaksi lambat, tetapi merupakan bagian penting dari kehidupan sehingga keseimbangan nitrogen di udara, di laut dan di bumi sangat dipengaruhi oleh makhluk hidup.


Karbon dioksida dari sinar matahari yang melimpah membuat karbohidrat dengan hasil sampingan oksigen (fotosintesis). Oksigen terakumulasi dalam udara dan kemudian berkembang makhluk yang membutuhkan oksigen. Gas nitrogen adalah gas yang paling banyak di lapisan udara atau atmosfer bumi.


Salah satu sumber yang berasal dari sisa-sisa pembakaran pertanian dan oleh letusan gunung berapi. Cukup banyak lain gas di atmosfer adalah lapisan udara atau oksigen. Oksigen antara lain, berasal dari proses fotosintesis pada tumbuhan berdaun hijau.


Dalam proses fotosintesis, tanaman menyerap karbon dioksida dari udara dan melepaskan oksigen. Alami gas karbondioksida Besaral dari pernapasan makhluk hidup, hewan dan manusia. Dan gas karbon dioksida artifisial berasal dari asap industri pembakaran, asap kendaraan bermotor, kebakaran hutan, dan lain-lain.


Selain empat gas yang disebutkan di atas ada beberapa gas lain yang hadir di atmosfer, yang di antara ozon. Meskipun ozon sangat sedikit tapi sangat berguna bagi kehidupan di bumi, karena ozon dapat menyerap sinar ultra violet yang dipancarkan oleh matahari sehingga jumlahnya sudah sangat berkurang ketika sampai di permukaan bumi.


Ketika radiasi ultraviolet tidak diserap oleh ozon, itu akan menjadi bencana bagi kehidupan makhluk hidup di bumi. Radiasi ini dapat membakar kulit antara makhluk hidup, memecahkan pembuluh darah kulit, dan menyebabkan kanker kulit.

Manfaat Atmosfer

Atmosfer memiliki peranan yang sangat vital bagi keutuhan bumi dan keberlangsungan kehidupan makhluk yang ada di bumi, diantaranya:

  • Melindungi bumi dari berbagai benda langit yang kapan saja bisa jatuh ke bumi seperti meteor, komet dan sebagainya.
  • Atmosfer dapat menjaga suhu udara ekstrem antara siang dan malam di bumi. Tanpa adanya atmosfer siang hari akan terasa sangat panas dan malam hari akan terasa sangat dingin.
  • Atmosfer membantu memantulkan gelombang radio sehingga dapat dimanfaatkan manusia diberbagai bidang.
  • Menyerap sebagian dari radiasi matahari dan sinar ultraviolet yang memiliki dampak buruk bagi kehidupan makhluk-makhluk di bumi.
  • Dengan adanya atmosfer bumi memiliki berbagai iklim dan cuaca, seperti adanya hujan, salju, musim dingin, musim panas.
  • Atmosfer juga menjadi sarana pembakaran.

Silakan Simak Videonya :



Latihan Soal : 

Lapisan yang berfungsi sebagai selimut Bumi dan mengandung sisilium, aluminium, dan magnesium  adalah ….

A. atmosder

B. mantel Bumi

C. kerak Bumi

D. Inti Bumi

Kunci jawaban : B

Soal nomor 2

Berikut ini yang merupakan fungsi dari lapisan ozon di atmosfer adalah ….

A. melindungi Bumi dari cahaya Matahari

B. melindungi Bumi dari sinar ultraviolet

C. mengatur suhu Bumi

D. sebagai pemantul gelombang radio

Kunci jawaban : B

Soal nomor 3

Lapisan ozon dapat mengalami terganggu konsentrasinya karena adanya gangguan gas yang mampu memecah molekul ozon di atmosfer. Gas yang dapat merusak lapisan ozon tersebut adalah ….

A. CFC

B. CO2

C. NH3

D. CO

Kunci jawaban : A

Soal nomor 4

Lapisan ozon diperlukan untuk melindungi Bumi dari radiasi sinar ultraviolet. Lapisan ozon ini terdapat pada ….

A. termosfer

B. mesosfer

C. troposfer

D. stratosfer

Kunci jawaban : D

Soal nomor 5

Perhatikan lapisan-lapisan pada atmosfer berikut!

(1) Eksosfer

(2) Mesosfer

(3) Troposfer

(4) Statosfer

(5) Termosfer

Urutan lapisan atmosfer dari yang paling dekat dengan bumi adalah….

A. (1) – (2) – (4) – (5) – (3)

B. (3) – (4) – (2) – (1) – (5)

C. (3) – (4) – (2) – (5) – (1)

D. (4) – (5) – (2) – (1) – (3)

Kunci jawaban : C

Soal nomor 6

Lapisan kulit Bumi yang terdiri atas batuan beku granit di bagian atasnya dan batuan beku basalt pada bagian bawahnya adalah ….

A. kerak benua

B. kerak samudra

C. lapisan SiMa

D. lapisan SiAl

Kunci jawaban : D

Soal nomor 7

Lapisan atmosfer bumi merupakan campuran dari berbagai gas. Unsur yang paling banyak terdapat pada atmosfer adalah ….

A. nitrogen

B. oksigen

C. hidrogen

D. karbon dioksida

Kunci jawaban : A

Soal nomor 8

Letusan gunung api mengeluarkan material padat, cair, dan gas. Material yang terbentuk akibat terperangkapnya gas di dalam magma disebut ….

A. lava

B. bom

C. lapili

D. abu vulkanik

Jawaban : A

Soal nomor 9

Gunung api yang berbentuk kerucut dengan lereng curam dan hampir simetris, merupakan tipe gunung api yang paling banyak terdapat di Indonesia. Gunung ini disebut juga gunung api berbentuk ….

A. perisai

B. strato

C. tameng

D. maar

Kunci jawaban : B

Soal nomor 10

Wilayah Indonesia merupakan tempat bertemunya tiga lempeng besar, yaitu …

A. Lempeng Pasifik, Asia Selatan, dan Samudra Hindia-Australia

B. Lempeng Pasifik, Papua, dan Australia

C. Lempeng China, Pasifik, dan Australia

D. Lempeng Australia, Pasifik, dan Eurasia

Jawaban : D

Soal nomor 11

Peristiwa gunung meletus, gempa bumi, dan tanah longsor sering terjadi di wilayah Indonesia. Hal itu merupakan contoh aspek geosfer pada lapisan ….

A. atmosfer

B. litosfer

C. hidrosfer

D. biosfer

Kunci jawaban : B

Soal nomor 12

Sebelum meletus, gunung akan menunjukkan beberapa tanda-tanda yang dapat diamati. Berikut ini yang bukan merupakan tanda-tanda akan meletusnya gunung adalah ….

A. naiknya suhu di sekitar kawah

B. terdengar suara gemuruh dalam tanah

C. munculnya sumber-sumber air

D. terjadi gempa halus

Kunci jawaban : C

Soal nomor 13

Salah satu tanda akan terjadi bencana tsunami adalah ….

A. air laut tiba-tiba surut setelah terjadi gempa

B. angin kencang dan langit gelap

C. intensitas curah hujan tinggi

D. ombak besar

Jawaban : A

Soal nomor 14

Erosi didefinisikan sebagai proses pengikisan bagian tertentu di muka bumi. Jenis erosi yang terjadi karena hembusan angin yang membawa butiran pasir disebut ….

A. deflasi

B. korosi

C. abrasi

D. ablasi

Kunci jawaban : A

Soal nomor 15

Pegunungan Sirkum Mediterania dan pengunungan Sirkum Pasifik terbentuk karena adanya proses ….

A. sesar

B. patahan

C. epirogenesis positif

D. epirogenesis negatif

Kunci jawaban : B




Litosfer

 Kulit Bumi (Litosfer) - Pengertian, Teori, Struktus dan Manfaat

Untuk kali ini kami akan membahas mengenai teks ulasan yang dimana dalam hal ini akan mengulas pengertian, teori, struktur dan manfaat, nah untuk lebih jelasnya simak uraian berikut ini.

Kulit Bumi (Litosfer) - Pengertian, Teori, Struktur dan Manfaat

Pengertian Kulit Bumi (Litosfer)

Bumi adalah planet ketiga dari Matahari yang merupakan planet yang paling padat penduduknya dan terbesar kelima dari delapan planet di tata surya. Bumi juga merupakan planet terbesar dari empat planet terestrial dari Tata Surya. Bumi kadang-kadang disebut dunia atau Planet Biru.

Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu, dan kehidupan muncul di permukaannya di Bumi pertama.Biosfer miliar tahun dan kemudian perlahan-lahan mengubah suasana dan kondisi fisik dasar lainnya, yang memungkinkan proliferasi organisme dan pembentukan lapisan ozon, yang bersama-sama dengan medan magnet bumi menghalangi radiasi matahari yang berbahaya dan memungkinkan makhluk hidup mikroskopis berkembang biak dengan aman di daratan. Sifat fisik, sejarah geologi, dan orbit Bumi memungkinkan kehidupan untuk dapat terus bertahan hidup.


Litosfer Bumi dibagi menjadi beberapa segmen yang kaku, atau lempeng tektonik, yang memiliki gerakan di seluruh permukaan bumi selama jutaan tahun. Lebih dari 70% dari permukaan bumi ditutupi oleh air, dan sisanya terdiri dari benua dan pulau-pulau yang memiliki banyak danau dan sumber air lainnya yang berkontribusi besar terhadap pembentukan hidrosfer.

Kutub Bumi sebagian besar tertutup es; es padat di lapisan es Antartika dan es laut di es kutub. Interior bumi tetap aktif, dengan inti terdiri dari besi padat, sedangkan inti luar dalam bentuk cairan yang menciptakan medan magnet, dan lapisan tebal yang relatif solid dalam mantel.

Teori Terbentuknya Kulit Bumi (Litosfer)

1. Teori Kontraksi

  • Dikemukakan pertama kali oleh Descrates (1596-1650)
  • Menyatakan bahwa :

Bumi semakin lama semakin susut dan mengkerut yang disebabkan oleh terjadinya proses pendinginan, sehingga di bagian permukaannya terbentuk relief berupa gunung, lembah, dan dataran.

  • Teori Kontraksi didukung pula oleh James Dana (1847) dan Elie de Baumant (1852).

2. Teori Dua Benua (Laurasia-Gondwana Theory)

  • Dikemukakan oleh E. Zuess & Frank B. Taylor (1910).
  • Teori ini menyatakan bahwa pada awalnya bumi terdiri atas dua benua yang sangat besar, yaitu Laurasia di belahan Bumi bagian utara dan Gondwana di belahan Bumi bagian selatan.
  • Kedua benua tersebut kemudian bergerak perlahan ke arah equator bumi sehingga pada akhirnya terpecah-pecah menjadi benua-benua yang lebih kecil seperti sekarang. Laurasia terpecah menjadi Asia, Eropa, dan Amerika Utara, sedangkan Gondwana terpecah menjadi Afrika, Australia, dan Amerika Selatan, Antartika, India.

3. Teori Pengapungan Benua (Continental Drift Theory)

  • Dikemukakan oleh Alfred Wegener pada tahun 1912
  • Menyatakan bahwa :

Pada awalnya di bumi hanya ada satu benua maha besar yang disebut Pangea. Menurutnya benua tersebut kemudian terpecah-pecah dan terus bergerak melalui dasar laut. Gerakan rotasi bumi yang sentripugal, mengakibatkan pecahan benua tersebut bergerak ke arah barat menuju equator.

  • Teori ini didukung oleh bukti-bukti berupa kesamaan garis pantai Afrika bagian barat dengan Amerika Selatan bagian timur, serta adanya kesamaan batuan dan fosil pada kedua daerah tersebut.
  • Bukti selanjutnya, jajaran pegunungan yang terpotong oleh samudera. Gambar di bawah menunjukkan jajaran pegunungan pada kedua sisi Samudera Atlantik. Pegunungan Appalachia yang terpotong oleh pantai Newfoundland serupa dengan jajaran pegunungan di Kepulauan Inggris dan Scandinavia dalam hal struktur dan juga umurnya.

4. Teori Konveksi (Convection Theory)

  • Dikemukakan oleh Arthur Holmes dan Harry H. Hess dan dikembangkan lebih lanjut oleh Robert Diesz.
  • Menyatakan bahwa :

Di dalam bumi yang masih dalam keadaan panas dan berpijar terjadi arus konveksi ke arah lapisan kulit bumi yang berada di atasnya, sehingga ketika arus konveksi yang membawa materi berupa lava sampai ke permukaan bumi di mid oceanic ridge (punggung tengah samudera), lava tersebut akan membeku membentuk lapisan kulit bumi yang baru, menggeser dan menggantikan kulit bumi yang lebih tua.

  • Bukti kebenaran teori konveksi adalah terdapatnya tanggul dasar samudera (Mid Oceanic Ridge), seperti Mid Atlantic Ridge dan Pasific-Atlantic Ridge. Bukti lainnya didasarkan pada penelitian umur dasar laut yang membuktikan bahwa semakin jauh dari punggung tengah samudera, umur batuan semakin tua. Artinya terdapat gerakan yang berasal dari Mid Oceanic Ridge ke arah berlawanan yang disebabkan oleh adanya arus konveksi dari lapisan di bawah kulit bumi.

5. Teori Lempeng Tektonik (Plate Tectonic Theory)

  • Dikemukakan oleh Alfred Wegener.
  • Berdasarkan Teori Lempeng Tektonik, kulit bumi terdiri atas beberapa lempeng tektonik yang berada di atas lapisan astenosfer yang berwujud cair kental. Lempeng- lempeng tektonik pembentuk kulit bumi selalu bergerak karena adanya pengaruh arus konveksi yang terjadi pada lapisan astenosfer dengan posisi berada di bawah lempeng tektonik kulit bumi.

Struktur Kulit Bumi (Litosfer)

Berikut ini terdapat beberapa stuktur kulit bumi (litosfer), antara lain:


  1. Kerak Bumi 

Bagian paling luar dari kulit bumi dengan ketebalan 0-40 km dan merupakan massa yang heterogen yang terdiri dari berbagai macam batuan. Analisis kimia yang dilakukan terhadap kerak bumi ini membuktikan bahwa beberapa unsur yang membentuk batuan pada umumnya yaitu 02, Si, Al, Fe, Ca, Na, K, dan Mg.


Susunan kerak bumi yang membentuk benua berbeda dengan kerak bumi yang terdapat di bawah samudera. Harry Hess, pada tahun 1960, dengan teori tektonik lempeng-nya membagi kerak bumi menjadi dua bagian, yaitu kerak benua dan kerak samudera. Kerak benua terdiri dari batuan yang ringan dan banyak mengandung SiO2 (Silika), sedangkan kerak samudera sebagai dasar samudera terdiri dari batu-batuan yang sangat padat berwarna gelap dan miskin akan SiO2. Kedua kerak ini membentuk lempeng-lempeng berukuran raksasa yang disebut dengan Lempeng Benua dan Lempeng Samudera. Lempeng-lempeng itu bergerak di atas mantel bumi dengan kecepatan antara 1- 10 cm / tahun atau 100 km/10 juta tahun. Batas antara lempeng merupakan daerah gempa dan gejala pembentukan pegunungan.

Teori ini didukung oleh data penelitian geologi, geologi kelautan, kemagnetan purba, kegempaan, pendugaan paleontologi, dan pengeboran laut dalam.


Tektonik Lempeng sebagai Teori Tektonik Global yang baru menjalin berbagai konsep dan teori, seperti apungan benua (continental drifi-; Wagener, 1912), arus konveksi (convection current: Holmes, 1923), pemekaran lantai samudera (sea floor spreading: Dietz Harry Hess, 1962) dan sesar mendatar (transform fault; Wilson, 1970). Sebagai pembaharu Teori Tektonik Lempeng antara lain Issack drr (1968), Le Pichon (1968), McKenzie & Parker (1967), Morgan (1968), Hamilton (1968), Ringwood (1969), Dickinson, Dewey & Bird (1970), dan lain sebagainya.

Batas-batas antar lempeng itu berwujud sebagai berikut

  • Pematang tengah samudera (mid ocean ridge). Melalui pematang ini magma dapat keluar membentuk kerak bumi.
  • Sesar mendatar. Terdapat dua lempeng yang saling bergeser.
  • Palung-palung laut dalam. Terdapat dua lempeng yang saling bertemu dan bertumbukan (bertabrakan). Selanjutnya, lempengan samudera akan menyusup atau menunjam ke dalam lempengan benua karena lempengan samudera mempunyai berat jenis yang lebih besar. Pada bidang batas pertemuan atau penyusupan akan ditemui jalur palung laut (oceanic trench), proses pelipatan, dan sesar (fold and fault process) yang disertai adanya kegiatan vulkanisme serta merupakan wilayah rawan gempa. Lempeng kerak samudera terutama terdiri dari batuan Kristalin dengan unsur-unsur utamanya adalah Silisium (Si) Alumunium (Al), karena itu disebut juga dengan Lapisan SiAI. Lempeng samudera terutama terdiri dari unsur Si dan Mg karenanya disebut sebagai Lapisan SiMa. Kerak bumi disebut juga Lapisan Granitis karena batuan dominan pembentuknya adalah dari granit. Sedangkan kerak samudera disebut Basaltis karena batuan pembentuknya adalah Basalt.
  1. Selubung Bumi (Mantle) 

Di bawah kerak bumi, dihubungkan oleh bidang Mohorovicic Discontinuity, terdapat lapisan mantle yang bersifat padat dan membentang sampai ke bagian cair ke dalam bagian bumi, dengan kedalaman mencapai 2.900 km dari dasar kerak bumi. Lapisan ini mengandung banyak mineral Ferro-Magnesium. Susunannya homogen dan untuk mengimbangi gerakan kerak bumi yang tidak stabil, bagian atas mantle dapat berubah sifatnya menjadi plastis atau semi-plastis (vitrous atau glassy).


  1. Inti Bumi (iarysfer)

Berdasarkan sifat-sifat gelombang seismik, para ahli memperkirakan bahwa inti bumi terdiri dari dua bagian, yaitu:

  1. Inti luar, bersifat leleh (tidak padat).
  2. Inti dalam, bersifat padat.

Lapisan bumi dalam materi kali ini berisi penjelasan tentang struktur, susunan, karakteristik, dan gambar dari masing-masing lapisan bumi. Pengetahuan tentang bumi terus berkembang dari masa ke masa. Dahulu kala, sebelum IPTEK berkembang, mungkin pengetahuan kita tentang bumi hanya sebatas apa yang tampak di permukaan bumi saja, seperti gunung, lembah, samudera, dan lain sebagainya. Tetapi, berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kita berhasil maju lebih jauh lagi dengan mengungkap fakta bahwa ternyata bumi memiliki lapisan-lapisan penyusun. Seluruh lapisan inilah yang bergabung menjadi satu dan memberi bentuk bagi bumi.


Lapisan Kulit Bumi (Litosfer)

Berikut ini terdapat beberapa lapisan kulit bumi (litosfer), antara lain:


1. Lapisan Sial

Sesuai dengan namanya, lapisan sial adalah lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium (Si) dan aluminium (Al). Persenyawannya berbentuk SiO2 dan Al2O3.


Dalam lapisan ini terdapat batuan sedimen, granit, andesit, beberapa jenis metamorf dan beraneka jenis batuan lain yang terdapat di daratn benua.Lapisan sial disebut juga lapisan kerak yang bersifat padat dan kaku. Lapisan ini memiliki ketebalan rata rata sekitar 35 KM.


Lapisan sial atau lapisan sial ini dibagi menjadi dua bagian. Yaitu kerak benua dan kerak samudra.

  • Lapisan kerak benua merupakan benda padat yang terdiri atas batuan beku granit pada bagian atasnya dan batuan beku basalt pada bagian bawahnya. Kerak ini yang kemudian ditempati sebagai benua.
  • Lapisan kerak samudra adalah benda padat yang terdiri atas endapan di laut pada bagian tas, kemudian dibawahnya batuan-batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun atas batuan beku gabro dan peridotit. Kerak ini yang kemudian mengisi samudra.

2. Lapisan Sima

Lapisan sima adalah lapisan kulit bumi yang disusun oleh logam silium (Si) dan magnesium (Mg) dalam bentuk senyawa SiO2 dan Mgo. Lapisan ini mempunyai berat jenis lebih besar dari lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium, yaitu mineral ferromagnesium dan batuan basalt. Lapisan sima merupakan bahan yang bersifat elastis dan mempunyai ketebalan rata-rata 65 KM.


Lapisan kulit bumi merupakan bagian bumi yang langsung berpengaruh terhadap kehidupan dan memiliki manfaat yang sangat besar bagi keberlangsungan bumi. Litosfer bagian atas merupakan tempat hidup bagi manusia, hewan dan tumbuhan. Manusia memiliki aktivitas diatas litosfer.


Selanjutnya litosfer bagian bawah mengandung bahan bahan mineral yang sangat bermanfaat bagi manusia. Bahan bahan mineral atau tambang yang berasal dari lapisan kulit bumi bagian bawah diantaranya adalah minyak bumi, gas, emas, batu bara, besi, nikel dan timah.


Manfaat Kulit Bumi (litosfer) dalam Kehidupan Sehari-Hari

Berikut ini terdapat beberapa manfaat kulit bumi (litosfer) dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:

  1. Untuk kebutuhan industri, seperti industri elektronika, industry, peralatan rumah tangga, industri bahan bangunan, maupun industri kendaraan bermotor dapat memanfaatkan unsur besi dan aluminium.
  2. Dalam lapisan litosfer banyak terkandung berbagai mineral,  seperti intan, emas, perak, dan lain-lain.
  3. Unsur uranium meskipun dalam jumlah yang sedikit dan terbatas dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi dan pembuatan bahan peledak.
  4. Dalam kegiatan pertanian juga memanfaatkan unsur pada litosfer seperti pupuk buatan berupa NPK (nitrogen, phosphat, dan kalium).

Material Pembentukan Litosfer Bumi

Litosfer terdiri dari tiga jenis utama dari bahan dengan bahan dasar pembentukannya adalah Magma dengan berbagai proses yang berbeda. Berikut adalah konstituen material batuan litosfer.

Batuan Beku (Igneous Rock)

Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma pijar membeku menjadi padat, dengan sekitar 80% dari bahan batu yang membentuk batuan kerak bumi adalah batuan beku. Berdasarkan formasi magma beku. batuan beku dibagi menjadi tiga macam.


  • Batuan Beku Dalam (Plutonik/Abisik)

Batuan beku dalam kasus pembekuan magma yang berlangsung perlahan-lahan ketika mereka jauh di kerak bumi. Contoh batuan beku dalam adalah granit, diorit, gabro dan.


  • Batuan Beku Gang/Korok (hypabisal)

Penggalian batuan beku terjadi dari magma membeku di lorong antara ruang magma dan permukaan bumi. Magma yang meresap di antara lapisan litosfer mengalami proses yang lebih cepat beku, sehingga kristal mineral yang terbentuk tidak semua besar. Campuran kristal mineral yang tidak sama besarnya adalah karakteristik dari penggalian batuan beku.


  • Batuan Beku Luar (vulkanik)

Batuan beku luar kasus magma yang keluar dari magma membeku di permukaan bumi (sebagai hasil dari letusan gunung berapi magma). Contoh batuan beku luar adalah: basalt, diorit, andesit, obsidin, scoria, batu apung (batu apung).


2. Batuan Sedimen (Sedimentary Rock)

Batuan sedimen adalah batuan mineral yang telah terbentuk di permukaan bumi yang lapuk. Bagian – bagian yang terpisah dari pelapukan yang terpisah dan ditansportasikan dengan menjalankan air, angin, atau gletser yang kemudian disimpan atau tersedimentasi dan ada proses diagenesis yang menyebabkan pengendapan sedimen mengeras dan menjadi bantuan. Proses pembentukan batuan sedimen terdiri dari tidak berdasar,

  • Batuan sedimen klastik
  • Batuan sedimen kimia
  • Batuan sedimen Organik

Berdasarkan energi batu diangkut sedimen terdiri dari :

  • Batuan sedimen Aeris atau Aeolis.
  • Batuan sedimen glasial.
  • Batuan sedimen Aquatis.
  • Batuan sedimen Kelautan.

Batuan metamorf (metamorf)

  • Batuan metamorf terbentuk karena penambahan suhu atau penambahan tekanan tinggi dan terjadi secara bersamaan pada batuan sedimen.





Elektromagnet

 Pengertian Elektromagnet

Definisi elektromagnet adalah kemagnetan lisrik atau magnet yang dibuat dengan menggunakan arus listrik. Magnet yang terjadi akibat adanya arus listrik. Jadi sifat magnet ini adala sementara, artinya jika arus listrik diputus maka sifat magnetnya akan hilang. Contoh elektromagnet adalah misalnya kumparan yang berarus listrik. Apa faktor yang memengaruhi kekuatan elektromagnet? Dan apa penerapan/aplikasi elektromagnet dalam kehidupan sehari-hari?

Medan Magnet

Medan magnet di sekitar kawat berarus listrik ditemukan secara tidak sengaja oleh Hans Christian Oersted (1770-1851), ketika akan memberikan kuliah bagi mahasiswa. Oersted menemukan bahwa di sekitar kawat berarus listrik magnet jarum kompas akan bergerak (menyimpang). Penyimpangan magnet jarum kompas akan makin besar jika kuat arus listrik yang mengalir melalui kawat diperbesar. Arah penyimpangan jarum kompas bergantung arah arus listrik yang mengalir dalam kawat.
Gejala itu terjadi jika kawat dialiri arus listrik. Jika kawat tidak dialiri arus listrik, medan magnet tidak terjadi sehingga magnet jarum kompas tidak bereaksi. Perubahan arah arus listrik ternyata juga memengaruhi perubahan arah penyimpangan jarum kompas. Perubahan jarum kompas menunjukkan perubahan arah medan magnet. Bagaimanakah menentukan arah medan magnet di sekitar penghantar berarus listrik?
Jika arah arus listrik mengalir sejajar dengan jarum kompas dari kutub selatan menuju kutub utara, kutub utara jarum kompas menyimpang berlawanan dengan arah putaran jarum jam. Jika arah arus listrik mengalir sejajar dengan jarum kompas dari kutub utara menuju kutub selatan, kutub utara jarum kompas menyimpang searah dengan arah putaran jarum jam.